Cara Kerja Alat Oximeter untuk Cek Saturasi Oksigen
Oximeter Alat Ukur Saturasi Oksigen |
Apa itu Oximeter?
Oximeter atau yang sering disebut sebagai oksimeter adalah perangkat medis yang memiliki fungsi untuk mengukur tingkat saturasi oksigen dalam darah. Alat ini dulunya hanya terdapat di rumah sakit dan klinik.
Namun, seiring perkembangan kebutuhan, oximeter atau oksimeter juga dibutuhkan di rumah bagi individu yang membutuhkan terapi oksigen.
Mekanisme cara kerja oximeter yakni dengan memancarkan cahaya, biasanya merah dan inframerah, melalui sensor yang mengenai pada jari tangan, kaki, atau daun telinga.
Sensor pada oximeter mendeteksi jumlah cahaya yang melewati pembuluh darah, dan berdasarkan perbedaan penyerapan cahaya, menentukan tingkat saturasi oksigen. Kemudian hasilnya tertampil sebagai persentase pada layar oksimeter.
Penggunaan oximeter atau oksimeter tersebar luas dan bermanfaat dalam berbagai situasi. Dalam pengaturan medis, oximeter juga digunakan selama operasi, perawatan pasca operasi, dan situasi darurat untuk menilai kadar oksigen dan memastikan keselamatan pasien.
Pada tahun 2019 hingga 2021 saat pandemi COVID-19, oximeter atau oksimeter mendapat perhatian yang signifikan. Karena kadar oksigen darah yang rendah dapat menjadi indikator gangguan pernapasan, pemantauan rutin dengan oximeter dapat membantu mengidentifikasi perlunya tindakan medis.
Selain itu, oksimeter telah menjadi populer di kalangan atlet dan penggemar kebugaran yang ingin memantau kadar atau mengukur saturasi oksigen mereka selama latihan intensif atau latihan di ketinggian.
Dengan mengukur saturasi oksigen, mereka dapat menilai tingkat kebugaran mereka dan menyesuaikan pola latihan mereka.
Perbedaan Pulse Oximeter dan Oximeter Normal
Pulse Oximeter dan oksimeter "normal" pada dasarnya merupakan perangkat yang memiliki cara kerja yang sama. Namun, istilah "Pulse Oximeter" lebih umum digunakan mengacu pada jenis oximeter atau oksimeter khusus yang mengukur tingkat oksigen serta denyut nadi.
Pulse Oximeter menggunakan detektor cahaya (photodetector) untuk menganalisis perubahan penyerapan cahaya yang disebabkan oleh aliran darah yang berdenyut di jari tangan, kaki, maupun daun telinga.
Hal ini memungkinkan untuk memberikan pembacaan saturasi oksigen dan pengukuran denyut nadi. Di sisi lain, oximeter standar atau normal biasanya mengacu pada perangkat yang hanya mengukur tingkat saturasi oksigen tanpa memberikan informasi tentang denyut nadi.
Jenis oximeter ini kurang diminati saat ini, karena sebagian besar perangkat yang tersedia di pasaran mampu mengukur saturasi oksigen serta denyut nadi.
Cara Membaca Oximeter
Pertama, pastikan oximeter Anda berfungsi dengan baik. Caranya dengan memeriksa baterai atau sumber daya untuk memastikan baterai memiliki daya yang cukup.
Kedua, tempatkan probe sensor pada jari, jari kaki, atau daun telinga Anda. Pastikan tidak ada penghalang atau celah antara jari Anda dan sensor.
Ketiga, tunggu beberapa detik untuk menstabilkan dan memberikan pembacaan yang akurat. Kemudian perhatikan layar, saturasi oksigen biasanya ditampilkan sebagai persentase, mulai dari 95% hingga 100% untuk individu sehat.
Saat membaca oximeter, perlu diingat bahwa faktor-faktor tertentu dapat mempengaruhi keakuratan pembacaan seperti penggunaan cat kuku.
Komponen Oximeter
- Sumber Cahaya
Oximeter menggunakan sumber cahaya dari dioda pada LED. Lampu merah memiliki panjang gelombang sekitar 660 nanometer, sedangkan cahaya inframerah memiliki panjang gelombang sekitar 940 nanometer.
- Photodetector atau Detektor Cahaya
Oximeter atau oksimeter memiliki komponen fotodetektor dari fotodioda yang bertanggung jawab untuk mendeteksi cahaya yang melewati jaringan tubuh.
- Sensor Probe
Sensor probe merupakan bagian dari oximeter atau oksimeter yang diletakkan di jari tangan, kaki, atau daun telinga seseorang. Probe harus diposisikan dengan benar untuk memastikan pembacaan yang akurat.
Cara Kerja Oximeter
Saat oximeter atau oksimeter menyala, sumber cahaya memancarkan cahaya merah dan infra merah ke jaringan tubuh melalui probe sensor. Cahaya melewati jaringan dan mencapai fotodetektor.
Darah yang memiliki saturasi oksigen menyerap lebih banyak cahaya inframerah dan memungkinkan lebih banyak cahaya merah melewatinya. Sebaliknya, darah terdeoksigenasi menyerap lebih banyak cahaya merah dan memungkinkan lebih banyak cahaya inframerah melewatinya.
Fotodetektor mengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan dan mengubahnya menjadi sinyal listrik. Sinyal ini kemudian diproses oleh sirkuit elektronika.
Berdasarkan perbedaan penyerapan cahaya merah dan inframerah oleh darah teroksigenasi dan terdeoksigenasi, oximeter kemudian menghitung tingkat saturasi oksigen dalam darah. Tingkat saturasi oksigen dinyatakan sebagai persentase dan ditampilkan di layar oximeter atau oksimeter.
Selain mengukur saturasi oksigen, beberapa oximeter juga dapat menampilkan parameter lain seperti denyut nadi dan kekuatan nadi. Denyut nadi ditentukan dengan menganalisis perubahan penyerapan cahaya yang disebabkan oleh aliran darah yang berdenyut.
Penting untuk dicatat bahwa oximeter oksimeter mengasumsikan rasio konstan antara darah teroksigenasi dan terdeoksigenasi, yang dikenal sebagai tingkat oksigenasi darah arteri. Sehingga hasilnya hanya perkiraan kasar saturasi oksigen darah yang tentunya tidak seakurat tes laboratorium.
Secara keseluruhan, oximeter atau oksimeter bekerja dengan mengukur penyerapan sinar merah dan inframerah untuk menentukan tingkat saturasi oksigen dalam darah.
Kesimpulan
Kesimpulannya, oximeter atau oksimeter adalah alat medis non-invasif yang digunakan untuk mengukur tingkat saturasi oksigen dalam darah.
Oksimeter memberikan informasi berharga tentang kadar oksigen, membantu pemantauan dan pengelolaan kesehatan pernapasan. Perangkat oximeter ini cukup populer dan tersedia di toko online.
تعليقات
إرسال تعليق
Platform cara kerja memberikan kebebasan bagi pengunjung untuk memberikan saran, masukan, kritik atau komentar. Anda juga boleh memberikan link untuk backlink. :) Namun tolong pergunakan kata-kata yang baik dan sopan.