Bagaimana Cara Kerja Perangkat Lunak Anti Plagiasi
cara kerja perangkat lunak anti plagiasi |
Meningkatnya kasus plagiarisme akademis secara global menjadi ancaman serius bagi integritas dunia pendidikan.
Hal ini terjadi akibat dari tekanan publikasi yang tinggi, kurangnya pemahaman tentang penulisan ilmiah, serta lemahnya pengawasan. Kondisi ini telah mendorong oknum peneliti untuk melakukan pelanggaran plagiasi.
Banyaknya artikel di Internet menyebabkan sulitnya proses penyaringan pelanggaran yang terjadi. Kemampuan manusia juga terbatas untuk melakukan filter serta menseleksi artikel yang melanggar plagiasi.
Sehingga, penggunaan perangkat lunak anti plagiasi menjadi primadona untuk membantu pengawasan secara otomatis.
Kemudian timbul pertanyaan terkait Bagaimana Cara Kerja Perangkat Lunak Anti Pagliasi?
Oleh karena itu, artikel ini akan fokus untuk membahas dan mencari jawaban dari pertanyaan tersebut.
Dengan memahami cara kerja perangkat lunak anti plagiasi, institusi pendidikan maupun penelitian dapat meningkatkan efektifitas penyaringan artikel plagiat.
Melakukan Pemindaian Basis Data Tulisan
Perangkat lunak plagiasi memiliki basis data untuk memindai kecocokan antara teks Anda dan teks yang sudah ada.
Jadi, cara kerja dari perangkat lunak anti plagiasi dimulai dengan melakukan crawling berbagai macam tulisan serta text yang ada di internet.
Seperti halnya mesin pencari Google yang memindai tulisan Blog ini. Perangkat lunak anti plagiasi menelusuri konten web dan mengindeksnya.
Kemudian perangkat lunak tersebu memindai teks Anda untuk mencari kesamaan dengan basis data konten yang sudah ada di internet.
Kecocokan terjadi berdasarkan analisis kata kunci di setiap kalimat. Beberapa pemeriksa juga dapat mengidentifikasi kecocokan yang tidak tepat (parafrase plagiarisme) menggunakan AI.
Pada tampilan pengguna, perangkat lunak anti plagiasi memberi Anda persentase plagiarisme, menyoroti plagiarisme, dan mencantumkan sumbernya.
Perangkat Lunak Anti Plagiasi Paling Terkenal
Era digital yang semakin maju membuat plagiarisme semakin serius. Melalui kecanggihan teknologi, kita dapat melakukan copy paste artikel dari dunia internet secara cepat.
Namun kondisi ini menjadi masalah yang mengkawatirkan bagi dunia akademis. Oleh karena itu, teknologi harus dilawan dengan teknologi. Sejumlah perangkat lunak anti-plagiasi telah dikembangkan untuk mendeteksi kemiripan teks dan menjaga integritas karya tulis ilmiah.
Sebutkan perangkat lunak antiplagiasi? Beberapa perangkat lunak anti-plagiasi yang paling populer dan sering digunakan adalah Turnitin, Grammarly, dan Copyscape.
Perangkat Lunak Anti Plagiasi Turnitin
Turnitin merupakan pionir dalam industri perangkat lunak anti-plagiasi serta menjadi standar dalam dunia pendidikan tinggi di Indonesia.
Kelebihan utama Turnitin terletak pada database-nya yang sangat luas, mencakup jutaan dokumen dari berbagai sumber, termasuk jurnal ilmiah, artikel, dan website.
Hal ini memungkinkan Turnitin untuk mendeteksi plagiarisme dengan tingkat akurasi yang tinggi. Selain itu, Turnitin juga menawarkan fitur-fitur tambahan seperti Originality Report yang memberikan detail mengenai persentase kemiripan teks dan sumber aslinya.
Namun, Turnitin juga memiliki beberapa kekurangan, salah satunya adalah biaya lisensi yang cukup mahal, terutama bagi pengguna individu atau lembaga kecil.
Perangkat Lunak Anti Plagiasi Grammarly
Grammarly awalnya dikenal sebagai alat pengecek tata bahasa dan gaya penulisan. Namun, seiring perkembangannya, Grammarly juga dilengkapi dengan fitur deteksi plagiarisme.
Kelebihan Grammarly terletak pada kemudahan penggunaannya dan integrasi yang seamless dengan berbagai aplikasi pengolah kata. Selain itu, Grammarly juga menawarkan versi gratis dengan fitur terbatas, sehingga dapat diakses oleh pengguna dengan keterbatasan anggaran.
Meskipun demikian, kemampuan deteksi plagiarisme Grammarly mungkin tidak sekomprehensif Turnitin, terutama untuk kasus plagiarisme yang kompleks.
Perangkat Lunak Anti Plagiasi Copyscape
Copyscape merupakan pilihan populer bagi penulis konten dan pemilik website. Perangkat lunak ini dirancang untuk mendeteksi plagiarisme pada konten yang dipublikasikan secara online.
Kelebihan Copyscape adalah kecepatan pemindaian yang tinggi dan antarmuka yang user-friendly. Selain itu, Copyscape juga menawarkan fitur premium dengan berbagai tambahan seperti integrasi API dan laporan yang lebih detail.
Namun, Copyscape mungkin kurang cocok untuk mendeteksi plagiarisme pada karya tulis akademis yang lebih panjang dan kompleks, karena fokus utamanya adalah pada konten yang dipublikasikan secara online.
Apa yang Tidak Dapat Diidentifikasi oleh Perangkat Lunak Anti Plagiasi?
Perangkat lunak anti-plagiasi telah menjadi alat yang sangat berguna dalam menjaga integritas akademik dan profesional.
Meskipun perangkat lunak anti plagiasi terus berkembang, namun perangkat lunak tersebut belum dapat mengenali semuanya.
Namun, penting untuk memahami bahwa perangkat lunak ini memiliki keterbatasan. Perangkat lunak anti-plagiasi pada dasarnya bekerja dengan membandingkan teks yang diberikan dengan basis data yang sangat besar.
Jika ditemukan kesamaan yang signifikan, maka akan muncul peringatan tentang kemungkinan plagiarisme.
Peneliti, penulis, dan pengajar harus tetap kritis dan teliti dalam mengevaluasi karya tulis.
Selain menggunakan perangkat lunak, penting juga untuk mengembangkan budaya akademik yang menjunjung tinggi integritas dan menghindari segala bentuk plagiarisme.
Perangkat Lunak Anti Plagiasi Belum Bisa Mengidentifikasi Ide
Perangkat lunak anti plagiasi sering kali kesulitan mengidentifikasi ide yang dijiplak secara terang terangan. Maksudnya menggunakan teknik ATM (Amati Tiru dan Modifikasi) tentunya ide tersebut telah dimodifikasi, ditulis ulang atau diterjemahkan sepenuhnya.
Sampai tulisan ini diterbitkan, perangkat lunak anti plagiasi juga tidak dapat melakukan pengecekan nonteks lainnya, seperti plagiasi tulisan yang ada di dalam gambar.
Namun, tidak menutup kemungkinan dengan kecanggihan teknologi di masa depan perangkat lunak anti plagiasi dapat melakukan identifikasi tulisan di dalam gambar.
Selain itu teks, ide, gambar, atau konten nonteks lainnya yang diterjemahkan juga belum dapat teridentifikasi.
Terkadang, konten kreator mengakili deteksi plagiasi gambar dan video di internet dengan cara mirroring.
Perangkat Lunak Anti Plagiasi Belum Bisa Scan Teks dari Basis Data yang Terkunci
Sebagian besar lembaga pendidikan dan lembaga penelitian juga memiliki basis data internal mereka sendiri.
Basis data ini biasanya tidak dibagikan dengan pihak luar atau memerlukan akses khusus. Sehingga basis data hanya bisa diakses oleh oleh lembaga pendidikan Anda. Sedangkan perangkat lunak anti plagiasi tidak dapat melakukan crawling di dalamnya.
Namun, terkadang beberapa basis data penelitian memberikan sebagian tulisan atau membuat abstrak tulisan serta keywordnya dapat diakses.
Kesimpulan
Cara kerja perangkat lunak anti plagiasi mirip dengan sistem crawler pada mesin pencari. Perangkat lunak anti plagiasi mengumpulkan keyword dan mendeteksinya dari basis data.
Namun perangkat lunak anti plagiasi juga memiliki keterbatasan untuk identifikasi ide yang telah dimodifikasi serta tulisan dalam gambar.
Pilihan perangkat lunak anti-plagiasi yang tepat akan sangat bergantung pada kebutuhan serta ketersediaan anggaran.
Turnitin merupakan pilihan yang sangat baik bagi institusi pendidikan yang membutuhkan akurasi tinggi dan fitur-fitur yang komprehensif.
Sedangkan Grammarly cocok bagi penulis yang menginginkan alat pengecek plagiarisme yang mudah digunakan.
Sementara itu, Copyscape adalah pilihan yang tepat bagi pemilik website dan penulis konten yang ingin memastikan originalitas konten mereka.
Jika ada kesalahan dalam penyampaikan informasi, mohon koreksi kami dengan menuliskannya di kolom komentar.
Tentang Penulis
Ardhy merupakan founder dari platform Cara Kerja Teknologi. Ardhy juga memiliki pengalaman kerja sebagai staf Insinyur di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) selama 4 tahun hingga bulan September tahun 2021. Kemudian pada tahun yang sama, Ardhy dipindah tugaskan ke Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) hingga sekarang.
Komentar
Posting Komentar
Platform cara kerja memberikan kebebasan bagi pengunjung untuk memberikan saran, masukan, kritik atau komentar. Anda juga boleh memberikan link untuk backlink. :) Namun tolong pergunakan kata-kata yang baik dan sopan.